Pos Indonesia Vs. Pos Jerman (DHL)

SAPA0859-KONSULTAN-MANAJEMEN

SAPA#0859: Pada era korporatisasi dengan perilaku konsumen yang berpola crowding effect, sebagai pesaham perusahaan pemerintahpun mesti memilh satu dari dua alternatif. Pertama, memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk ikut menyetor modal. Kedua, meutup diri tetap mengendalikan bahkan 100% perusahaan. Alternatif pertama akan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada direksi dengan pasokan modal nyaris tanpa batas untuk menggenjot pertumbuhan perusahaan melampaui sekat-sekat negara. Alternatif kedua akan menjadikan perusahaan terhambat pertumbuhannya. SDM hebat akan lebih tertarik bergabung pada perusahaan alternatif pertama yang penuh tantangan global. Maka, jangan heran bila perusahaan alternatif pertama akan masuk menggerogoti pasar perusahaan alternatif kedua. Seperti DHL yang masuk pasar Pos Indonesia dan tidak sebaliknya. Pemerintah Jerman memilih memiliki 20,9% saham dari sebuah perusahaan yang menguasai pasar di lebih dari 200 negara dari pada saham 100% pada perusahaan yang hanya menguasai pasar satu negara. Bagaimana pendapat Anda? Sarapan Pagi persembahan SNF Consultinghttps://t.me/sarapanpagi

 — di SNF Consulting.

SOP, KPI Studi Kelayakan, Road Map, Kelas Manajemen, Konsultan Bisnis, Konsultan Manajemen, Konsultan Manajemen Bisnis, SNF Consulting, Management Sparring Partner, kapitalisasi pasar, Pos Indonesia, lantai bursa, dana publik, tumbuh secara organik maupun akuisisi, belanja modal , terdilusi, Bankengruppe, bank pembangunan , Pos Indonesia, BUMN pos, Deutsche Post DHL (DPDHL), BUMN Pos Jerman, fully public company, pesaham pengendali

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print